HARI LAHIR KIAI DAN MASA PEPERANGAN

Namanya adalah Kh. Ach. Muzakki Syah. Beliau lahir dari pasangan Kh. Ach. Syaha dan Nyai Siti Fatimatuz Zahro Bin Kh. Hasan As Syadzili. Muzakki kecil lahir pada hari Ahad Manis tepat pada bulan ramdlan atau bertapatan pada bulan Agustus 1948. Tiga tahun setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. Namun pada saat itu situasi peperangan masih ada sehingga Muzakki kecil dilahirkan didalam gua oleh ibunya seiring dengan panasnya peperangan dan dentuman bom dan tembakan para penjajah kolonial belanda. Untuk melindungi sang bayi, maka sang ayah yaitu Kh. Ach. Syaha meninggalkan sang bayi didalam gua dengan hanya dibungkus sejadah kesayangannya yang terbuat dari kulit domba. Muzakki kecil ditinggal didalam gua tanpa bekal apapun sehingga ibundanyapun tidak memberikan asupan ASI sedikitpun karena keadaannya sudah tidak memungkinkan. oleh karena itu Muzakki kecil berada dalam gua selama kurang lebih satu hari tanpa meminum ASI dari ibundanya yaitu Nyai Siti Fatimatuz Zahro. Kisah ini hampir mirip dengan kisah Sulthanul Auliya' Syekh Abdul Qodir Al-Jailani Ra. Beliau juga lahir pada hari kedua bulan

Ramdlan. Oleh karena demikian, beliau tidak mau disusui bertanda bahwa beliau sedang berpuasa, dan masyarakatpun menmjadikan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani sebagai hujjah bahwa pada hari itu adalah benar-benar bulan puasa.

Ketika sudah beranjak besar dan mulai sekolah dasar Kh. Ach. Muzakki Syah mulai mengamalkan manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani Ra. dan pada waktu itu pula Muzakki kecil menemukan keanehan-keanehan yang disebutnya karomah. Bahkan dikisahkan, pada usia semuda itu Muzakki kecil sudah muali tirakat tidak tidur malam mellek bengi. 

Penulis adalah santri Al-Qodiri 1 Jember